Kami bertujuh, sering disebut orang sebagai 'lingkar tujuh'. Sebutan 'lingkar tujuh' berarti memuat makna kepada orang lain: hati - hati, itu tujuh anak angkat Bapa yang sangat disayang, dan dianggap yang kelak akan menguasai sindikat besar yang sedang dipimpinnya.
Tidak selalu ada hubungan antara pernikahan dengan cinta. Cinta, ya, cinta. Menikah, ya, menikah. Hanya orang yang beruntung jika bisa saling mencintai lalu menikah.
Aku tak ingin cinta sejati. Tapi biarkan aku mencicipi cinta yang bukan hanya sesaat. Biarkan aku berjuang dan bertahan di sana. Biarkan aku tersiksa untuk terus belajar bersetia. Aku rela tenggelam di sana, sebagaimana segelincir orang yang beruntung mendapatkannya
Pada pagi yang belum bangkit, aku sudah menunggumu di sana, di bangku - bangku panjang serupa mayat dari zaman kolonial. Dan aku sangat menikmati berada di tempat seperti itu. Sebuah pemberhentian sementara, di mana ada semacam pusat kecil, di sana orang - orang berangkat, dan di sana orang - orang berpulang.