Candi Borobudur yang dahulu dikenal sebagai Bhumi Sambhara Budhara dibangun selama 75 tahun pada masa keemasan Wangsa Syailendra di pusar pulau Jawa. UNESCO's World Heritage no.592 ini sempat terkubur secara fisik dan sejarah selama lebih dari satu milenium hingga dibangkitkan kembali dan tercatat di Guinness World Records sebagai Candi Buddhis Terbesar di Dunia. Monumen ini merupakan persemaya…
Kisah 120 panel naratif Awadana atau Aksi Kepahlawanan ini terletak di bagian bawah dinding utama galeri pertama Candi Borobudur, persis di bawah panel Lalitawistara. Rangkaian panel ini yang telah diidentifikasi menceritakan kisah kelahiran lampau Buddha yang tertulis dalam kitab kuno bernama Diwyawadana.
Jataka adalah kitab mengenai kisah kelahiran lampau Buddha Sakyamuni sebagai Bodhisattwa atau bakal Buddha yang menyempurnakan kebajikan dalam banyak kehidupan.
Dhamma hanyalah seperti ini, dibahas dalam kiasan, karena Dhamma tidak memiliki apapun. Dhamma tidak bundar, tidak bersudut. Tiada cara untuk mengenal Dhamma selain melalui perbandingan seperti ini. Jika anda memahami ini anda memahami Dhamma
Jangan perhatikan keburukan orang lain, apa yang telah dan belum dilakukan orang lain. Perhatikan saja apa yang telah dan belum dilakukan diri sendiri
Siapapun yang dahulu, kini, nanti ingin punya banyak pengikut, harus menjalani empat dasar simpati.
Pengetahuan orang dungu muncul hanya untuk kerugiannya semata. Pengetahuan orang dungu mematikan peruntungannya, menghancurkan kepalanya
Setelah meninggalkan hal-hal kelam, biarlah orang bijak mengembangkan jalan kebaikan. Setelah meninggalkan rumah, menjalani kehidupan suci, ia hidup dalam penyunyian yanh sulit dinikmati.
Jataka berarti "kelahiran lampau" dan mala berarti "kalung" atau "tasbih". Kitab ini berkisah mengenai inspirasi keberanian, kewelasan, dan kebijaksanaan Bodhisattwa dalam melakukan aksi-aksi yang sulit untuk melayani semua mahluk
Batin ini sulit dikendalikan, liar menyinggahi apa pun yang diinginkannya. Menundukkan batin itu baik.