Candi Borobudur yang dahulu dikenal sebagai Bhumi Sambhara Budhara dibangun selama 75 tahun pada masa keemasan Wangsa Syailendra di pusar pulau Jawa. UNESCO's World Heritage no.592 ini sempat terkubur secara fisik dan sejarah selama lebih dari satu milenium hingga dibangkitkan kembali dan tercatat di Guinness World Records sebagai Candi Buddhis Terbesar di Dunia. Monumen ini merupakan persemaya…
Kisah 120 panel naratif Awadana atau Aksi Kepahlawanan ini terletak di bagian bawah dinding utama galeri pertama Candi Borobudur, persis di bawah panel Lalitawistara. Rangkaian panel ini yang telah diidentifikasi menceritakan kisah kelahiran lampau Buddha yang tertulis dalam kitab kuno bernama Diwyawadana.
Buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!" merupakan hasil salinan dan perasaan dari ratusan pengajaran lisan Ajahn Brahm di pelbagai belahan dunia selama 10 tahun, Buku ini lebih sarat dengan kiat dan siasat untuk menyelancari ombak kehidupan 108 (Lagi!) cerita yang mencerahkan.
Jataka adalah kitab mengenai kisah kelahiran lampau Buddha Sakyamuni sebagai Bodhisattwa atau bakal Buddha yang menyempurnakan kebajikan dalam banyak kehidupan.
Ensiklopedia Mini Budhhis terdiri dari lebih 500 artikel dalam subjek yang luas yang berhubungan dengan ajaran Buddha, doktrinnya, sejarah, tokoh - tokoh penting, literatur, dan perbandingan dengan agama lain.
Ada satu orang yang muncul di dunia ini, yang unik, tanpa dibanding, tanpa tanding, tiada tara, tiada duanya, tiada padanannya, yang terbaik di antara manusia. Siapakah orang itu? Itulah Tathagata, Araha, Yang Tercerahkan Sempurna. Inilah orang itu!
Siswa sang Buddha bersinar karena kebijaksanaannya, di antara para manusia yang hidup tertutup oleh kegelapan.
Buddhisme mengajarkan bagaimana meraih kemenangan dan membebaskan diri dari penderitaan. Dengan memiliki keyakinan pada Buddha dan mengikuti Dharma, seseorang dapat hidup bahagia dan membebaskan diri dari penderitaan.
Buku ini mudah - mudahan dapat memberikan sejumlah inspirasi kepada kita dalam usaha kita untuk merenungkan kembali hakikat Hak Asasi Manusia, terutama ditinjau dari aspek hukum kebenaran Dharma.
Dhamma hanyalah seperti ini, dibahas dalam kiasan, karena Dhamma tidak memiliki apapun. Dhamma tidak bundar, tidak bersudut. Tiada cara untuk mengenal Dhamma selain melalui perbandingan seperti ini. Jika anda memahami ini anda memahami Dhamma