Dikatakan, pada masa sang Buddha, ada seorang thera bernama Mahakassapa, tinggal di sebuah gubuk di dalam hutan dekat Rajagaha,dengan dua orang siswa, yang melayani keperluannya. Satu siswanya sangat baik dalam pelayanan satu siswanya lagi sangat jahat. Apapun yang dikerjakan oleh siswa baik, akan terlihat seolah-seolah itu dikerjakan oleh siswa jahat. sang thera mengetahui hal tersebut dan men…
Kehidupan di masa lampau telah berlalu, tidak bisa diubah. Kehidupan di masa mendatang pun belum dijalani, belum bisa diapa - apakan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa kehidupan sekarang ini sangat penting. Kehidupan sekarang ini patut dibawa ke arah manfaat sehingga selaras dengan peran penting kehidupan sekarang ini.
Kitab Itivuttaka meruapakan kumpulan dari 112 khotbah pendek Sang Buddha yang terdapat dalam Kitab Suci Pali.
Buku ini ditujukan untuk pembaca agar lebih memahami ajaran Buddha, melalui kisah-kisah nyata yang terjadi di tengah-tengah kehidupan disertai dengan penjelasan kebenaran Dhamma.
Setelah membaca buku yang menakjubkan ini, orang akan merasa lebih damai dan mampu mengelola masa depan. Pembaca akan melihat bagaimana penulis mengubah takdirnya sendiri dengan mempraktekkan perbuatan bajik yang tulus, semoga kebijaksanaan ini dapat membawa masa depan yang lebih baik bagi kita semua.
Secara singkat ajaran Buddha dapat dikatakan sebagai: "Lakukanlah kebajikan, janganlah melakukan kejahatan, sucikan pikiran". Sifat alami manusia untuk mementingkan diri sendiri dan kecenderungan alami untuk berbuat hal yang menyebabkan kesakitan dan penderitaan telah menghalangi manusia untuk melakukannya.
Ceramah dari Chi Chern Fashi yang berupa rekaman video yang kemudian menjadikan ceramah tersebut menjadi sebuah buku
Buku ini disusun dari ungkapan dan cuplikan-cuplikan ceramah di banyak forum yang disampaikan oleh bhante Pannya.
Buku ini hendak mengajak Anda untuk melihat praktik vegetarian dari sudut pandang yang lebih luas. Alih - alih hanya melihatnya dari sudut pandang tekstual, pendekatan kontekstual kekinian yang dikedepankan.
Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, pikiran, dan kebijaksanaan yang berbeda. Demikian pula dengan pandangan dan pengertian setiap malam. Menurut Buddha, ada 84.000 cara menyebar Dharma. Bilamana tidak berbicara tidak berkata, tidak menguping tidak mendengar, maka kami beranggapan banyak berbicara banyak berkata, banyak mendengar juga termasuk diantaranya