Buddhisme mengajarkan bagaimana meraih kemenangan dan membebaskan diri dari penderitaan. Dengan memiliki keyakinan pada Buddha dan mengikuti Dharma, seseorang dapat hidup bahagia dan membebaskan diri dari penderitaan.
Buku ini mudah - mudahan dapat memberikan sejumlah inspirasi kepada kita dalam usaha kita untuk merenungkan kembali hakikat Hak Asasi Manusia, terutama ditinjau dari aspek hukum kebenaran Dharma.
Dhamma hanyalah seperti ini, dibahas dalam kiasan, karena Dhamma tidak memiliki apapun. Dhamma tidak bundar, tidak bersudut. Tiada cara untuk mengenal Dhamma selain melalui perbandingan seperti ini. Jika anda memahami ini anda memahami Dhamma
Dikatakan, pada masa sang Buddha, ada seorang thera bernama Mahakassapa, tinggal di sebuah gubuk di dalam hutan dekat Rajagaha,dengan dua orang siswa, yang melayani keperluannya. Satu siswanya sangat baik dalam pelayanan satu siswanya lagi sangat jahat. Apapun yang dikerjakan oleh siswa baik, akan terlihat seolah-seolah itu dikerjakan oleh siswa jahat. sang thera mengetahui hal tersebut dan men…
Kehidupan di masa lampau telah berlalu, tidak bisa diubah. Kehidupan di masa mendatang pun belum dijalani, belum bisa diapa - apakan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa kehidupan sekarang ini sangat penting. Kehidupan sekarang ini patut dibawa ke arah manfaat sehingga selaras dengan peran penting kehidupan sekarang ini.
Kitab Itivuttaka meruapakan kumpulan dari 112 khotbah pendek Sang Buddha yang terdapat dalam Kitab Suci Pali.
Buku ini ditujukan untuk pembaca agar lebih memahami ajaran Buddha, melalui kisah-kisah nyata yang terjadi di tengah-tengah kehidupan disertai dengan penjelasan kebenaran Dhamma.
Setelah membaca buku yang menakjubkan ini, orang akan merasa lebih damai dan mampu mengelola masa depan. Pembaca akan melihat bagaimana penulis mengubah takdirnya sendiri dengan mempraktekkan perbuatan bajik yang tulus, semoga kebijaksanaan ini dapat membawa masa depan yang lebih baik bagi kita semua.
Secara singkat ajaran Buddha dapat dikatakan sebagai: "Lakukanlah kebajikan, janganlah melakukan kejahatan, sucikan pikiran". Sifat alami manusia untuk mementingkan diri sendiri dan kecenderungan alami untuk berbuat hal yang menyebabkan kesakitan dan penderitaan telah menghalangi manusia untuk melakukannya.
Ceramah dari Chi Chern Fashi yang berupa rekaman video yang kemudian menjadikan ceramah tersebut menjadi sebuah buku