Sangat cerdas dalam meremehkan orang lain, pandai berkelahi, dan juga mahir menyakiti perempuan adalah penjelasan paling kuat siapa itu Dewa Pradipta. Tapi kearoganannya tidak berpengaruh pada seorang gadis berpakaian kuno, Pelita Senja. Dewa terusik oleh Pelita yang selalu menanggapi sikap kasarnya dengan senyuman. Apalagi ketika gadis itu memaksa untuk mengatur hidupnya.
Metta merasa menemukan mainan baru dalam penolakan Raga. Jika cowok itu menyebut dirinya adalah sumber masalah, maka dengan senang hati ia bersedia membuktikan seberapa besar masalah yang bisa ia berikan.