Sejak balita, Hengky sudah harus berjuang di antara hidup dan mati. Tumor otak yang dideritanya sejak kecil memang memupuskan cita - citanya. Akan tetapi, Hengky tetap teguh. Kecelakaan demi kecelakaan kereta api tak menyurutkan keteguhannya dalam menelan terpaan hidup. Hengky bahkan menjadi teladan kemanusiaan dalam usia yang sangat muda.